I.Agama Hindu
Agama Hindu lahir di India
kehidupan masyarakat Hindu berpedoman pada kitab Weda (berarti pengetahuan ) dengan bahasa sangsekerta dan memuat ajaran dan petunjuk kehidupan dalam bentuk himne dan syair.
Kepercaayan menganut Polyteisme ( banyak dewa ) dengan mengakui 3 dewa tertinggi ( trimurti ) : Brahma, Wisnu dan Syiwa dan beberapa dewa / dewi yang lain
dikenal sistem kasta : Brahmana, Kesatria, Waisya, Sudra dan
Ibadah dilakukan di kuil
Tempat suci agama Hindu : Kota Banares dan Sungai Gangga
Perayaan Sucinya : Raksha – Bandhan diawali , Navaratri, Dusserah , nyepi
II.Agama Budha
Agama Hindu lahir di India
Tokoh : Sidharta Gautama, lahir di Kapilawastu, anak dari Raja Suddodhana
Karena keingintahuan pada kehidupan di luar Istana dan menemukan makna kehidupan maka Sidharta bertapa di desa Gaya dekat Bihar di kawasan Lembah Sungai Gangga, dan disitulah dia mendapat pencerahan dan menjadi Budha. Tempat mendapat penerangan sekarang disebut Bodh Gaya dan Pohon tempat bertapa dinamakan pohon Bodhi
Kehidupan keagamaan Budha berdasar kitab Tripitaka ( tiga keranjang )
Ajaran Budha terangkun dalam Empat kebenaran Utama dan Delapan Jalan kebenaran ( ajaran ini berdasarkan perjalanan Budha )
Ibadah delakukan dengan semedi di candi /rumah
Perayaan suci : waisak
III.Proses masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia
– Hubungan perdagangan antara Indonesia dengan India dan China merupakan salah satu factor masuknya agama Hindu dan Budha ke Indonesia, karena dengan hubungan tersebut memungkinkan bangsa – bangsa dan suku bangsa mempelajari bahasa dan kebiasaan masing – masing
– Beberapa Hipotesis tentang masuknya agama Hindu ke Indonesia
• Hipotesis Waisya oleh N,J.Krom yang beranggapan para pedagang Indialah yang paling berperan
• Hipotesis Kesatria oleh C.C Berg yang beranggapan para kesatria pernah membangun koloni di Indonesia dan menyebarkan ajaran Hindu
• Hipotesis Brahmana oleh Van Leur yang beranggapan para brahmanalah yang menyebarkan agama Hindu dan Budha
– Ada pendapat yang mengatakan bahwa perekambangan agama Hindu dan Budha di Indonesia memiliki 2 sifat :
• Pasif : yang berperan adalah para rahib dan brahmana dari India
• Aktif : yang berperan adalah para pedagang dari Indonesia yang berlayar sampai India dan melihat kehidupan di sana sehingga mengundang para brahmana untuk menyebarkan agama mereka
– Pengaruh India ( Hindu dan Budha ) dalam bidang kehidupan di Indonesia :
Bidang politik ditandai dengan berdirinya kerajaan – kerajaan dengan kedudukan raja sangat istimewa ( anak atau penjelmaan dewa )
Bidang keagamaan : berkembangnya dua agama dalam masyarakat
Bidang social : munculnya system kasta akibat ajaran Hindu sehingga membawa dampak pada hak dan kewajiban masyarakat
Bidang seni dan budaya : meliputi seni patung, tari, sastra, relief dan bangunan candi
IV.Kerajaan – Kerajaan di Indonesia Yang bercorak Hindu dan Budha
1.Kerajaan Kutai
Merupakan kerajaan Hindu tertua
Letak di tepi sungai mahakam ,kalimantan timur
Keberadaan kerajaan ini diketahui melalui tulisan Palawa dan bahasa Sangsekerta pada 7 tiang batu ( prasasti ) yang disebut yupa
Yupa berfungsi sebagai tugu peringatan upacara korban
Raja – raja Kutai adalah : Kudungga – Asywawarman – Mulawarman
Aswawarman disebut sebagi Vamsakarta ( pembentuk keluarga / dinasti )
Puncak kejayaannya pada saat raja Mulawarman ( menyumbang sapi kepada para brahmana )
Terdapat istilah vaprakeswara dalam prasasti kerajaaj kutai
Nama Kudungga oleh para ahli dianggap nama asli Indonesia
2.Kerajaan Taruma Negara
Berada di Jawa Barat , dekat sungai Citarum
Raja terkenal : Purnawarman
Keberadaan Kerajaan Taruma diperoleh dari
• Berita dari Cina ( dinasti Tang dan Sung ) yang menyebut kerajaan TOLOMO dan beberapa kali mengirim utusannya
• Ditemukannya 7 buah prasasti
– Ciaruteun ( ditemukan di dekat muara Cisadane ) terdapat gambar sepasang telapak kaki
– Kebon Kopi ( ditemukan di Cibungbulan , Bogor ) terdapat gambar telapak gajah yang disamakan dengan gajah Airawata ( kendaraan dewa Wisnu )
– Tugu ( di temukan di cilincing ) merupakan prasasti terpenting, yang berisi pembangunan saluran air Gomati sepanjang 11 Km dan dilaksanakan dalam waktu 21 hari dan pembangunan sungai Candrabhaga
– Jambu ( ditemukan di butkit Koleangkak ) berisi sanjungan kebesaran raja
– Pasir awi
-Muara cianten
-lebak
kehidupan social dan politik dan ekonomi sudah stabil dibuktikan dengan berbagai proyek pembangunan dan bercorak agraris
Agama yang dianut : Hindu
3. Kerajaan Mataram Lama
Kerajaan ini berada di Jawa tengah
Kerajan ini pernah dipimpin oleh dua wangsa / dinasti yaitu Sanjaya dan syailendra
Raja dari Dinasti Sanjaya : Sanjaya – Raka I Panangkaran – Warak – Garung – Raka I Pikatan – Kayuwangi – Dyah Balitung – Daksa – Tulodhong – Wawa dan Mpu Sendok
Raja dari Dinasti Syailendra : Bhanu – Vishnu – Indra – Samarottungga – Balaputra dewa – Pramodawardhani ( memerintah bersama Raka I Pikatan )
Sumber keberadaan kerajaan mataram diperoleh dari :
- Prasasti Canggal yang berangka tahun 732 M, dengan huruf pallawa dan berbahasa sangsekerta ( prasasti ini merupakan bagian dari bangunan lingga yoni yang merupakan tempat pemujaan umat Hindu ), prasasti ini berisi pembangunan lingga yoni oleh raja Sanjaya untuk pemujaan dewa syiwa
- Prasasti Kalasan , berisi terdesaknya dinasti sanjaya ke utara oleh dinasti syailendra
- Prasasti karang tengah, menceritakan samarattungga dan pramodawardhani
- Prasasti argapura, menceritakan masa pemerintahan kayuwangi dari Sanjaya
- Prasasti Dinoyo
- Prasasti Balitung / mantyasih, memuat silsilah raja mataram dari dinasti Sanjaya sampai Dyah Balitung
- Prasasti Klurak , pembuatan arca manjusri perwujudan Budha,Dharma dan sangha oleh raja Indra ( syailendra )
Agama yang dianut Hindu ( wangsa sanjaya ) dan Budha ( Syailendra )
Pada awalnya mataram dipimpin oleh Sanjaya kemudian dilanjutkan oleh Panangkaran tetapi kemudian berada di bawah kekuasaan wangsa syailendra dan raja dari wangsa sanjaya hanya menjadi raja bawahan. Masa puncak wangsa Syailendra pada saat dipimpin Samarottungga, setelah itu wangsa Sanjaya bangkit pada masa Raka I pikatan setelah terjadi pernikahan antara Raka I Pikatan dengan Pramodawardhani dari wangsa Syailendra. Pada saat itu Raka I pikatan dapat merebut tahta setelah mengalahkan Balaputradewa adik pramodawardhani.
Puncak kejayaan mataram lama ketika dipimpin Dyah Balitung
Setelah kepemimpinan dyah Balitung, Mataram lama mengalami kemunduran,puncaknya ketika kerajaan dipindah oleh Mpu sendok ke Jawa timur
Dengan alasan : adanya bencana alam / wabah penyakit , kondisi alam yang kurang mendukung serta serangan dari kerajaan Sriwijaya. Maka berakhirlah Mataram lama
Kehidupan social Mataram lama :antara dua agama berjalan seiring, terbuti dengan pernikahan antara Raka I Pikatan yang beragama Hindu dengan Pramodawardhani dari wangsa Syailendra yang beragama Budha
Kehidupan politik : terjadinya pergantian kekuasaan antara dua dinasti, ditetapkannya strategi pernikahan politis antara dua dinasti
Kehidupan ekonomi bercorak agraris
4. Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan ini berada di Jawa Timur
Merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram lama
Dipimpin oleh Dinasti Isana ( pimpinan Mpu sendok )
Keberadaan kerajaan ini diperoleh dari :
- Prasasti Mpu sendok
- Prasasti Calcutta, berisi silsilah dinasti isana sampai pemerintahan Airlangga
Pada awalnya Medang kamulan diperintah oleh MpuSendok dibantu oleh permasurinya Sri Wardhani Pu Kbin ( putri raja wawa ), Mpu Sendok digantikan oleh putrinya Sri Isyanatunggawijaya yang menikah dengan Lokapala. Dari pernikahan itu lahir Makutawangsawardhana kemudian menggantikan menjadi raja, nantinya Makutawangsawardhana memiliki keturunan yaitu : Dharmawangsa teguh dan seorang putri Mahendradatta. Dharmawangsa kemudian menggantikan menjadi raja Medang kamulan sedangkan Mahendradatta menikah dengan raja Udayana dari Bali dan memiliki keturunan Airlangga.
Pada tahun 1016 Dharmawangsa meninggal akibat serangan raja Wurawari, ketika itu sedang terjadi pernikahan antara putri dharmawangsa dengan Airlangga, peristiwa ini dikenal dengan nama pralaya medang, Airlangga dapat melarikan diri bersama pengikutnya dibawah pimpinan Narottama. Airlangga kemudian dinobatkan menjadi Raja oleh para brahmana, kemudian Airlangga berusaha mengembalikan kejayaan kerajaan dengan mengalahkan musuh-musuhnya ( raja Bhismaprabawa, raja wijaya dari wengker, dan raja wurawari ) dan merebut kembali kekuasaannya.
Setelah merebut kembali kekuasaannya Airlangga memindahkan pusat kerajaan dari Medang kamulan ke Kahuripan ( jenggala )
Berikut tindakan Airlangga untuk memakmurkan kerajaan :
- Memperbaiki pelabuhan ujung galuh di muara kali brantas sehingga menjadi Bandar pelabuhan
- Membangun bendungan besar Waringin Sapta untuk mengatasi Banjir
- Membangun jalan yang menghubungkan pesisir ke pusat kerajaan
Akhir kerajaan medang diawali dari keinginan Airlangga untuk mundur dari kerajaan dan menjadi pertapa dengan sebutan resi Gentayu dan meninggal dimakamkan di komplek candi belahan
Pewaris tahta seharusnya seorang putri Airlangga ( Kili Suci ) tetapi menolak maka untuk menghindari perpecahan maka kerajaajn di bagi dua untuk dua putranya,pembagian kerajaan dilakukan oleh Mpu Bharada dengan batas kerajaan adalah sungai brantas dan gunung kawi
Dua kerajaan hasil pembagian itu adalah Jenggala dengan ibukota Kahuripan dan kediri /panjalu dengan ibu kota daha
Kehidupan ekonomi bercorak agraris
5. Kerajaan Kediri
Merupakan kelanjutan dari kerajaan Medang kamulan, yaitu setelah kerajaan medang dibagi dua maka tetap terjadi perebutan antara dua kerajaan, dan akhirnya dimenangkan oleh Kediri
Raja yang memerintah kediri : Samarawijaya – Sri Bameswara – Jayabaya – Kertajaya
Puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Jayabaya ( dianggap penjelmaan dewa wisnu, menggunakan lencana kerajaan bernama narasingha ) termashur dengan kitab jongko jojoboyo
Kerajaan kediri mengalami kehancuran ketika dipimpin kertajaya ( menggunakan lencana kerajaan sangka damn garudamukha) pada saat ini terjadi perselisihan antara kertajaya dengan para brahmana yang menganggap kertajaya melanggar aturan agama, kemudian para brahmana meminta perlindungan pada Ken Arok di Tumapel sehingga pada tahun 1222 di desa Ganter terjadi pertempuran antara ken arok dengan kertajaya dan dimenangkan oleh ken arok, yang nantinya mendirikan kerajaan Singhasari.
6. kerajaan Singhasari
Setelah Ken Arok berhasil mengambil alih Tumapel dengan membunuh Tunggul Ametung dan mendapat dukungan para brahmana untuk mengadakan perlawanan terhadap kerajaan Kediri yang dipimpin Kertajaya , maka melalui pertempuran di desa Ganter, ken Arok dapat mengalahkan Kertajaya dan mendirikan Kerajaan Singhasari
Berita mengenai keberadaan kerajaan Singhasari diperoleh dari :
kitab Pararaton ( riwayat raja – raja singhasari )
Kitab Negarakertagama ( memuat silsilah raja majapahit yang memiliki hubungan dengan raja Singhasari )
Berita Cina yang menyatakan kaisar Kubilai Khan mengirim pasukan untuk menaklukan Singhasari
Peninggalan berupa : Candi Kidal, Jago, dan candi Singhasari
Setelah Ken Arok menjadi Raja, kemudian mendirikan dinasti Girindrawangsa dengan maksud menghilangkan masa lalu Ken Arok yang kelam ( pernah membunuh Mpu. Gandring, Tunggul Ametung dan memperistri ken dedes ). Masa pemerintahannya diakhiri dengan terbunuhnya Ken Arok oleh Anusapati , Masa pemerintahan Anusapati diakhiri dengan terbunuhnya Anusapati oleh Tohjaya ( anak ken Arok dengan Ken Umang ), nantinya Tohjaya dibunuh oleh Ranggawuni ( putra Anusapati ) yang dibantu oleh Mahesa Cempaka, setelah Ranggawuni memimpin dengan dukungan Mahesa Cempaka kerajaan Singhasari lebih stabil dan pada akhirnya Ranggawuni digantikan oleh Kertanegara ( raja terbesar dan terakhir )
Beberapa kebijakan Kertanegara :
mengganti maha patih Raganatha dengan Aragani, karena patih terdahulu tidak setuju cita – cita Kertanegara untuk menyatukan nusantara
Mengirim ekspediri Pamalayu ke Sumatera, untuk menaklukan kerajaan melayu
Menjalin persahabatan dengan raja Champa ( Jayasinghawarman III ) untuk menahan ekspansi kaisar kubilai Khan.
Keruntuhan Singhasari adalah akibat pemberontakan Jayakatwang ( raja kediri ) dibantu Arya Wiraraja / banyak wide ( bupati sumenep ), Salah seorang panglima Singhasari yaitu Raden Wijaya dapat melarikan diri bersama rekannya Ranggalawe, Sora dan Nambi dan minta perlindungan Bupati Sumenep.
7. Kerajaan Majapahit
Munculnya kerajaan Majapahit erat kaitannya dengan runtuhnya kerajaan Singhasari, Setelah Raden Wijaya mendapat perllindungan Bupati Sumenep bahkan mendapat tanah ( hutan tarik ) di Trowulan , kemudian mendirikan desa dan mempersiapkan untuk memberontak pada Jayakatwang.
Dengan memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol maka Raden Wijaya dapat menghancurkan Jayakatwang dan mengusir pasukan mongol, kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit
Berita mengenai kerajaan Majapahit diperoleh dari :
Prasasti butak , menceritakan peristiwa keruntuhan Singhasari dan perjuangan Raden Wijaya mendirikan Majapahit
Kidung Harsawijaya dan kidung Panji Wijayakrama, menceritakan perjuangan R. Wijaya melawan kediri
Kitab pararaton ( riwayat raja – raja singhasari )
Kitab Negarakertagama ( memuat silsilah raja majapahit yang memiliki hubungan dengan raja Singhasari ) dan keadaan kerajaan Majapahit semasa Hayam Wuruk
Beberapa peniggalan berupa Candid an reruntuhan Istana di trowulan
Pada masa R. Wijaya / Kertarajasa terjadi pemberontakan Ranggalawe, Sora,Nambi
Kertarajasa wafat digantikan oleh Kala gemet dengan gelar Sri Jayanegara
Pada Masa Jayanegara terjadi pemberontakan Juru Demung, Gajah biru, Nambi,Semi dan Kuti ( terbesar, bahkan Sri Jayanegara menyingkir ke desa Bedander, Gajah Mada dapat menumpas pemberontakan Kuti dan nantinya diberi hadiah menjadi patih Daha )
Setelah Sri Jayanegara wafat maka kerajaan dipimpin oleh Tribhuwanattunggadewi dan pada masa itu terjadi pemberontakan Sadeng dan dapat ditumpas oleh Gajah Mada ( atas jasanya Gajah Mada diangkat menjadi Maha Patih Majapahit menggantikan Arya Tadah ) ketika pelantikannya terjadi sumpah palapa
Puncak kejayaan Majapahit saat dipimpin Hayam wuruk ( sri Rajasanegara )
Peristiwa Bubat menodai keberhasilan Gajah Mada
Runtuhnya majapahit karena :
- Meninggalnya Hayam wuruk
- Meninggalnya Gajah Mada
- Terjadi perang saudara antara Suhita dengan Bhre Wirabumi (Perang Paregrek )
- Muncul kerajaan Islam.( Demak dan Malaka )
8. Kerajaan Sriwijaya
Berada di Palembang ( Sumatera )
Keberadaan Kerajaan ini diperoleh dari
Prasasti kedukan bukit ( perjalanan suci Dapunta Hyang )
Prasasti talang tuo ( pembuatan taman Srikerta )
Prasasti telaga batu ( berisi kutukan bagi rakyat yang melanggar aturan )
Prasasti kota kapur ( berisi usaha menaklukan Jawa )
Prasasti karang berahi
Catatan dari I-tsing seorang rahib Budha dari China
Catatan dari arab ( Raihan Al Beruni )
Kebesaran Sriwijaya didukung oleh ;
letak yang strategis
keruntuhan kerajaan Funan di Kamboja
majunya pelayaran antara Cina dengan India yang lewat di sriwijaya
memiliki armada laut yang besar
Sriwijaya merupakan puasat perkembangan agama Budha di Asia Tenggara, dengan gurunya : Sakyakirti.
Berdasar prasasti Nalanda banyak pemuda dikirim ke india untu belajar agama
Puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Balaputradewa
Sriwijaya runtuh karena serangan dari Kerajaan Cholamandala dan berdirinya Majapahit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave Your coment here..!!! :D