Senin, 05 Maret 2012

100 Days With You (Part 2)

“Eh,Lis, lo tau nggak bahan ulangannya apa, aja?” tanya Dimas ketika melihat Lisa ingin pergi. Lisa menengok ke arah Dimas.
“Pelajarin halaman 123 sampai 150” kata Lisa dengan nada bete. ”Lagian kalian itu kok nggak pernah perhatiin Pak Iwan, sih? Dia guru. Dia udah capek-capek ngajar kita” ucap Lisa dengan nada sedih.
“Gaya lo, Lis. Elo juga sama kaya kita kalau lagi pelajaran Bu Ria. Lo juga percuma dengerin kata-kata Pak Iwan. Setiap perkataan Pak Iwan lo nggak pernah ngerti” kata Sarah dengan nada meledek.
Lisa menyengir lebar. Dia emang payah dalam pelajaran Pak Iwan walaupun dia sudah menjadi pendengar yang baik.
“Terserah apa kata elo-elo pade. Gue cabut, yah!Don’t miss me..”  kata Lisa lalu pergi meninggalkan kerumunan anak-anak itu.Kepergiannya dilepas dengan sorakan anak-anak. Lisa mengeok kebelakang lalu menyengir lebar.
***
Lisa berjalan menuju halte bus. Setiap hari dia pulang selalu naik Bus.Rumahnya agak jauh dari sekolahnya. Sesampai di Halte, dia duduk dibangku di halte itu. Beberapa menit kemudian, bus yang ditunggu Lisa datang juga. Busnya udah penuh. Sesak banget. Tapi, Lisa berhasil mendapat sebuah kursi kosong disamping seorang cowok. Cowok itu berwajah imut. Tapi, lumayan cakep juga. ”Pasti anak mami!” kata Lisa pelan. Cowok itu mendengar ucapan Lisa. Cowok itu menatap Lisa dengan tampang seram.
“Siapa yang anak mami?” cowok itu bicara dengan nada marah.
“Hah?gue nggak bilang apa-apa kok!” jawab Lisa bohong. Dengan tampang panik.
 “Boong. Elo tadi ngomongin gue tau! terus dari tadi, elo liatin wajah gue terus, kan?Elo liatin gue terus karena gue cakep, kan?”
“Tau deh. Terserah!” ucap Lisa dengan nada bete. Lisa lebih memilih diam. Cowok itu pun nampaknya enggan untuk berbicara lagi dengan Lisa. Cowok itu memandang ke luar jendela. Nggak ada kata-kata lagi dari bibir mereka.
2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave Your coment here..!!! :D