Jumat, 23 Maret 2012

100 Days With You (part11)

“Dek..bangun, dek..” seorang ibu-ibu parubaya membangun Lisa dari tidurnya. Lisa menatap ibu itu. “Kamu tertidur, yah?” tanya ibu itu lembut.
“Eh, iya, Bu..”
“Kamu sendirian, aja?”
“Iya, Bu..”
Ibu tersenyum ke arah Lisa.
“Baru ditinggal pacarnya, yah?” goda ibu itu sambil tersenyum. Lisa tersipu malu.
“Saya nggak pernah punya pacar, Bu..” ucap Lisa curhat. Ibu itu tertawa. Di pikiran ibu itu, biasanya anak ABG yang sering sendirian itu, baru putus sama pacarnya.
“Kalau gitu, kamu mau ibu jodohkan sama anak ibu?” kata Ibu itu polos. Lisa terperanjat kaget. Busyeet.. ni ibu frontal banget.
“Hah? Serius tuh, Bu?” tanya Lisa. Ibu itu mengangkat bahunya. “Saya pikir serius, Bu..”. Ibu itu tersenyum.
“Kamu mau beneran?”
“Nggak mau, Bu. Just kidding and just for laugh. But, ibu nggak ketawa..” kata Lisa pura-pura sedih. Ibu itu duduk disamping Lisa. Dia menatap ke arah langit. Ibu itu terlihat sedang menerawang jauh.
“Ibu punya anak cowok. Umurnya sepantaran kamu. Dia baik, rajin, pintar, juga manis. Tapi, udah tiga puluh tiga hari ini, dia nggak bangun-bangun...” ibu itu tidak melanjutkan ceritanya. Ibu itu, mulai mengeluarkan air matanya. Pasti anaknya, baru meninggal. Pikir Lisa. “Dia nggak bangun karena dia lagi koma di rumah sakit. Para dokter pesimis dia akan bisa sadar kembali. Ibu membayangkan, kalau dia sadar nanti, dia akan makan makanan kesukaan dia dengan lahapnya, dia bisa ketawa lagi,” ibu itu tidak bisa lagi melanjtkan.
What’s? Korban kecelakaan? Koma? Tiga puluh tiga hari? Farel banget. Jangan-jangan ini Mamahnya Farel. Atau.. tantenya? Atau pacarnya?
“Ngng.. maaf, kalau boleh saya tau, nama anak ibu siapa?”
11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave Your coment here..!!! :D