Jumat, 23 Maret 2012

100 Days With You (part9)

Setelah menghilangkan rasa penatnya, Lisa menyudahi olahraga paginya itu. Lisa meninggalkan tempat itu. Lisa melangkahkan kakinya menuju rumahnya. Pemandangan di jogging track memang bagus banget. Kayak suasana di pedesaan. Suasananya masih alami.
Lisa membuka pagar rumahnya. Cewek itu menuju kamar kesayangannya. Dia membantingkan tubuhnya dikasur.
“Pegelnya badan gue!” keluh Lisa.
“Elo nggak mandi dulu?” tanya sebuah suara.
“Bukan urusan elo, Rel!” jawab Lisa sewot.
“Lis, gue mohon banget sama elo. Elo bantuin gue untuk hidup. Waktu gue udah berkurang tiga hari. Sisanya tinggal hmm... 97 hari lagi. Gue mohon banget.” pinta Farel dengan nada memohon.
“Mau elo mati, mau elo sembuh, gue nggak peduli. Itu sih, emang takdir lo kali untuk mati.” jawab Lisa ketus. Farel terdiam.
“Ya udah, thank’s, yah. Maaf udah ganggu elo selama tiga hari ini.”
Farel pergi. Lisa tetap terduduk di tempat tidur nya. Dia merasa bersalah karena nggak pernah care sama Farel. “Farel, maafin gue, yah..” ucap Lisa lirih.
Lisa keluar dari kamarnya menuju teras balkon. “Untuk apa, gue nagisin tuh orang. Dia bukan siapa-siapa gue, kan?” kata Lisa mencoba menenangkan diri. Lisa menatap halaman rumahnya yang luas dari atas balkon rumahnya. Dia menerawang jauh. Entah apa yang sedang dia pikirkan.
TIGA

Akhirnya, Lisa benar-benar bebas dari Farel. Farel udah nggak pernah keliatan lagi batang hidungnya. Lisa tetap menjalani kehidupannya seperti biasa. Meskipun, dalam hatinya dia sedikit rindu sama Farel.
9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave Your coment here..!!! :D